INILAH,
Cirebon- Pasca robohnya gudang bekas sarang burung walet yang
menewaskan tujuh orang, seluruh tembok gudang yang tersisa akhirnya
diratakan dengan tanah. Olah tempat kejadian perkara (TKP) pun
dilakukan, sementara pemilik gudang bersedia bertanggung jawab.
Sisa
tembok eks gudang sarang burung walet di Desa Gegesik Wetan, Kecamatan
Gegesik, Kabupaten Cirebon, setinggi sekitar lima meter dirobohkan paksa
menggunakan alat berat, Selasa (17/4). Sebelumnya, ketinggian tembok
mencapai sekitar sepuluh meter. Selain merubuhkan sisa tembok yang
roboh, Tim Puslabfor Mabes Polri pun masih melakukan olah TKP.
Kapolres
Cirebon, AKBP Risto Samodra mengungkapkan, tembok yang masih tersisa
sengaja dirobohkan untuk menghindari terulang insiden serupa. Dia
mengakui, secara kasat mata, gudang bekas sarang burung walet itu sudah
tua.
"Penyidik masih bekerja menggali di lokasi supaya untuk menemukan petunjuk agar kasus ini terang benderang," katanya.
Sejauh
ini, sejumlah saksi telah dimintai keterangan terkait robohnya bangunan
itu. Saksi tersebut di antaranya dua orang yang berhasil menyelamatkan
diri dari dalam sanggar yang tertimpa tembok gudang, saksi yang pertama
kali membantu pasca kejadian, tetangga, maupun pemilik gudang.
Anak
dari pemilik gudang bekas sarang burung walet, Koko Dinata mengakui,
bangunan tersebut sempat dimanfaatkan sebagai penangkaran sarang burung
walet milik orangtuanya. Namun, 5-7 tahun terakhir, gudang itu tak
digunakan karena tak lagi dijadikan lokasi bersarang para burung walet.
"Saya sendiri tidak pernah tinggal disini, saya tinggal di Jakarta," katanya.
Dalam
kesempatan itu, dia menjamin pihak keluarga akan memberikan santunan
bagi para korban sebagai bentuk dukacita. Namun begitu, dia mengatakan,
belum mengomunikasikan hal ini kepada keluarga korban dengan alasan
masih dalam suasana berkabung.
"Kami akan memberikan santunan untuk korban," janjinya.
Diberitakan
sebelumnya, sedikitnya tujuh orang tewas akibat tertimpa reruntuhan
gudang bekas sarang burung walet di Desa Gegesik Wetan, Kecamatan
Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (16/4) sekitar pukul 10.30 WIB.
Reruntuhan bagunan tersebut menimpa sebuah sanggar yang berada
bersisian.
Dari tujuh
korban tewas, diketahui enam orang pelajar SMP dan seorang lainnya
merupakan pelatih. Selain korban tewas, tercatat pula satu pelajar
terluka parah dan seorang lainnya luka ringan.
Sementara,
dua pelajar lain selamat karena saat kejadian berada di dekat pintu
sanggar dan berhasil menyelamatkan diri. Sebagian besar korban merupakan
siswa SMP Negeri 1 Gegesik dan SMP Negeri 3 Gegesik yang tengah latihan
kesenian diiringi gamelan untuk pertunjukan dalam rangka Hari
Pendidikan Nasional pada Mei mendatang.[jek]