INILAHKORAN,Bandung- Alhamdulillah, para pekerja sektor ini ternyata terbilang mulus dan tidak tersentuh PHK massal di Jawa Barat.
Mereka adalah para pekerja di sektor Logam Elektronik dan Mesin (LEM) yang dipastikan tak ada yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona (covid-19).
Umumnya perusahaan tempat para buruh bekerja, rata-rata mampu menangani pandemi hingga melaksanakan vaksinasi secara mandiri.
Ketua DPD FSP LEM SPSI Jawa Barat, Muhamad Sidarta mengungkapkan, kebanyakan anggotanya bekerja pada perusahaan logam,elektronik dan mesin yang cukup bonafid.
Sehingga, meskipun dalam keadaan pandemi perusahaan tidak melakukan PHK atau merumahkan pekerjanya. Bahkan, mereka juga menerapkan semua prosedur kesehatan dengan ketat. Termasuk melakukan vaksinasi untuk para pekerjanya mandiri.
Baca Juga: Enam Atlet PON Papua di Jayapura Positif Covid-19
"Memang ada korban tapi tidak banyak. Adapun yang di PHK bukan karena pandemi, tapi karena kontrak habis atau ada masalah lainnya," ungkap Sidarta usai mengikuti Musda ke V DPD FSP LEM SPSI Jawa Barat di Soreang, Selasa, 5 Oktober 2021
Alhamdulilah, penerapan prokes secara ketat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut, bahkan pada 2020 sebelum PSBB dan PPKM perusahaan seperti Toyota, Mitsubishi dan lainnya melakukan lockdown. Tapi hak atau upah pekerjanya tetap dipenuhi," imbuhnya.
Sidarta memastikan di Jabar tidak ada buruh LEM yang terkena PHK atau jumlahnya berkurang karena pandemi.
Artikel Terkait
Banyak Bangunan Peninggalan Belanda, Wacana Wisata Kota Tua di Padalarang Mencuat
Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban, Pemkot Bandung Gandeng Polrestabes Bandung
Foto: BPS Jabar Luncurkan Aplikasi Website MUDABERDASI
Foto: Bunga Bangkai Tumbuh di Rumah Warga
Bakal Jadi Wisata Kota Tua, Ternyata Ini Sejarah Padalarang di Masa Kolonial Belanda
Desa Wisata di Kabupaten Bandung, Sahrul Gunawan: Bangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi
Kejar Herd Immunity, GPFI Jabar Gelar Sentra Vaksinasi Covid-19
Disperindag KBB Kebingungan, Aplikasi PeduliLindungi Belum Bisa Diterapkan di Pasar Tradisional
Kasus Konfirmasi Aktif di Bawah 100, Dinkes Ingatkan Masyarakat Tetap Disiplin Prokes
Dinkes Kota Bandung Siapkan 5.000 Alat Rapid Tes Bagi siswa dan Guru