INILAHKORAN, Soreang - PHRI Kabupaten Bandung menilai ketimbang membangun jalan tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan, lebih baik Bupati Bandung Dadang Supriatna membenahi titik kemacetan lalu lintas di jalur tersebut.
Alih-alih mensejahterakan, PHRI menilai pembangunan jalan tol justru bakal mematikan ekonomi kerakyatan.
"Kalau ditanya soal rencana pembangunan jalan tol. Kami tidak merekomendasikan itu. Tapi kami lebih cenderung pemerintah untuk membenahi titik-titik kemacetan dan melebarkan beberapa titik jalan saja. Kemudian dikasih rambu-rambu dilarang parkir di kiri dan kanan jalan," kata Wakil Ketua PHRI Kabupaten Bandung Sungkowo kepada INILAHKORAN, Minggu 15 Mei 2022.
Baca Juga: WALHI Jabar Ingatkan Jalan Tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan Bakal Panen Bencana Alam
Karena, kata Sungkowo, permasalahan yang selama ini terjadi di Jalan Raya Ciwidey itu adalah kemacetan lalu lintas yang ditimbulkan oleh parkir di badan jalan. Khususnya di depan Alun-alun Kecamatan Ciwidey atau yang biasa juga disebut Taman Kota Ciwidey (Takoci). Akibat kendaraan yang diparkir dibadan jalan dan juga keluar masuknya kendaraan, menyebabkan kemacetan parah. Buntut kemacetan bisa sampai ke Kecamatan Pasirjambu, begitupun sebaliknya dari arah atas buntutnya bisa sampai dengan Kecamatan Rancabali.
"Salahnya di Takoci itu kalau hari libur malah dijadikan pasar kaget. Kemudian bagian luar dan badan jalan dijadikan tempat parkir, itulah penyebab parahnya kemacetan lalu lintas di jalur ini," ujarnya.
Sungkuwo melanjutkan, selain di depan Takoci, penyebab kemacetan lalu lintas dijalur tersebut adalah di depan Pasar Cibeureum Ciwidey. Namun, kemacetan di depan Pasar Cibeureum ini tak separah di depan Takoci. Kemudian, permasalahan lainnya adalah kecilnya jalan di beberapa belokan, sehingga ketika bus dan kendaraan besar lainya berpapasan terpaksa harus bergantian.
Baca Juga: KTNA Kabupaten Bandung Meradang, Petani Pacira dan Pangalengan Tak Butuh Jalan Tol
"Selepas Takoci dan Pasar Cibeureum sampai keatas lancar-lancar saja kok. Nah paling jalan yang harus dilebarkan itu dibeberapa belokan, agar bus bisa tetap jalan kalau berpapasan tidak usah giliran dulu," ujarnya.
Penertiban parkir depan Takoci dan pelebaran jalan dibeberapa belokan, lanjut Sungkowo, merupakan cara yang murah namun efektif menyelesaikan permasalahan lalu lintas di jalur wisata Bandung Selatan ini. Ketimbang membangum jalan tol yang justru mematikan perekonomian rakyat yang kadung telah terbangun disepanjang jalan tersebut.
Artikel Terkait
Hukum Memakai Obat Tetes Mata Saat Puasa 6 Hari Syawal, Ustadz Abdul Somad: Tidak Termasuk Rongga Haram
Hukum Mengorek Telinga Saat Puasa 6 Hari Bulan Syawal, Buya Yahya: Begini Menurut Imam Syafi'i
Lirik Lagu Lugu – Celine & Nadya
Lirik Lagu Nematomorpha – Fourtwnty
Dokter Gigi yang Lihai Bernyanyi, Rifqi Prawira Bakal Luncurkan Album Mini
Tujuh Kontestan Bakal Ikuti Pemilihan Ketua KONI KBB
Gagal Bawa Piala Thomas 2022, Indonesia Dipecundangi India 0-3
Kakek Asal Ciwalen Garut Meninggal Saat Bersepeda Menuju Situ Bagendit
Libur Panjang, Penumpukan Kendaraan Terjadi di Kawasan Lembang
Berikan Layanan Prima, XL Home Jalin Kerja Sama dengan Vidio dan Tokopedia