INILAHKORAN, Ngamprah - Menurunnya jumlah penumpang angkutan umum (angkot) di dua rute, yakni Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat - Alun-alun Kota Bandung membuat para sopir angkot meradang.
Menyikapi hal itu, Ketua Organda Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Dedi Setiawan mengaku, telah mengusulkan ke Kementerian dan Dinas Perhubungan Jawa Barat, soal keberadaan shelter tempat pemberhentian Bus Trans Metro Pasundan (TMP) koridor dua.
"Kami sudah usulkan agar Bus TMP koridor dua hanya punya dua shelter di wilayah KBB, yaitu di sekitar Cimareme dan Gadobangkong," katanya.
Baca Juga: Dideportasi dari Singapura, Ustadz Abdul Somad Mengaku Ditempatkan di Ruangan Kecil Bak Liang Lahat
Selain itu, jelas dia, jika TMP memiliki dua shelter dinilai bisa menjaga kondusivitas antara Bus TMP dengan sopir angkot.
"Karena para sopir angkot tidak mau potensi penumpang mereka beralih ke moda transportasi bus koridor dua tersebut yang jumlahnya mencapai 18 unit," jelasnya.
Ia menyebut, hal itu sempat memicu adanya aksi penghadangan oleh para sopir angkot yang terlintasi bus TMP, walaupun di KBB hingga saat ini tidak terjadi.
Baca Juga: Libur Waisak, Kok Lembang Malah Sepi? Begini Kata Polres Cimahi
Oleh karenanya, pihaknya pun selalu mewanti-wanti kepada para sopir angkot agar tidak bertindak anarkis atau melakukan penghadangan yang malah bisa merugikan mereka sendiri.
Artikel Terkait
Sat Reskrim Polresta Bogor Bongkar Modus Penjualan Miras Angkot Ngetem di Jambu Dua
Fakta Terbaru Moge Tabrak Anak Kembar di Pangandaran! Plat Nomor Palsu, Harusnya untuk Angkot
50 Persen Izin Trayek Angkot di KBB Bodong, Pengusaha Angkot Hanya Bisa Pasrah
Sopir Angkot Mogok Masal Soal Beroperasinya TMP. Ketua Organda Membantahnya
TMP Mulai Dikeluhkan Sopir Angkot Cimahi=KBB, Organda Minta DIbangunkan Shelter
Sopir dan Pengusaha Angkot Menjerit, Gara-gara Bus TMP Koridor 1 Leuwipanjang-Soreang
Dihadang Sopir Angkot Cimahi, Penumpang BUS TMP Koridor 2 Disuruh Turun