INILAH, Kabul – Tim sepak bola remaja wanita Afganistan terkatung-katung di Kabul. Mereka jadi korban pertarungan politik dan kekuasaan.
Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain di tengah keputusasaan menghindari Taliban. Gadis-gadis itu hidupnya dalam bahaya hanya karena memilik mengikuti main sepak bola yang mereka sukai.
Upaya internasional untuk mengevakuasi anggota tim nasional sepak bola putri Afganistan, bersama dengan lusinan anggota keluarga dan staf Federasi Sepak Bola Afganistan, mengalami kemunduran besar pekan lalu.
Sebuah bom bunuh diri di Bandara Kabul merintanginya. Bom yang menewaskan 169 warga Afganistan dan 13 orang pegawai Amerika Serikat.
Sekarang, di tengah ketakutan dan putus asa, gadis-gadis itu khawatir apakah koalisi dari mantan pejabat militer dan intelijen AS, anggota kongres, sekutu AS, kelompok kemanusiaan, dapat menyelamatkan tim nasional wanita Afganistan dan orang-orang yang mereka cintai.
Baca Juga: Taliban Bakal Dapat Pengakuan dari Uni Eropa, Tapi Syaratnya...
“Mereka hanya wanita muda yang luar biasa yang seharusnya bermain di halaman belakang, bermain di ayunan, bermain dengan teman-teman mereka. Di sini mereka berada dalam situasi yang sangat buruk karena tidak melakukan apa-apa selain bermain sepak bola,” kata Robert McCreary, mantan Kepala Staf Kongres dan pejabat Gedung Putih di bawah Presiden George W. Bush yang pernah bekerja dengan pasukan khusus di Afganistan.
“Kita perlu melakukan segala yang kita bisa untuk melindungi mereka, untuk membawa mereka ke situasi yang aman,” ujarnya.
Sebagian besar anggota tim putri Afganistan, yang dibentuk pada 2007, dievakuasi ke Australia pekan lalu.
Artikel Terkait
PTM Bikin Ngeri Orang Tua di Inggris, di Indonesia Malah Senang
Tambang Kematian Rostov dengan 3.500 Mayat Bukti Kekejaman Nazi di Rusia Ditemukan
Saling Serang Pernyataan antara AS dan China
Punah 400 Tahun Lalu, Kini Inggris Akan Lepasliarkan Berang-berang
Covid-19 Sedang Menggila di Australia, RS Penuh, Nakes Mulai Stress
Tak Ada Kematian Akibat Miokarditis Setelah Vaksin Pfizer di AS