INILAHKORAN, London – Usianya baru dua tahun. Muhammad Raza dijuluki Malaikat Kabul. Inggris mencoba menyelamatkannya.
Muhammad Raza hampir meninggal dalam serangan bom bunuh diri di bandara Kabul, Afganistan. Jika dia berhasil diselamatkan, maka pemerintah Inggris akan menerbangkannya untuk bersatu kembali dengan ibunya.
Kementerian Dalam Negeri Inggris telah memberikan persetujuan agar Muhammad Raza diizinkan menetap di Inggris. Pemerintah Inggris juga baru tahu kisah nestapa Muhammad Raza dari pemberitaan media, The Sun, Minggu.
Baca Juga: Mantan Pendiri Taliban Mullah Baradar Bakal Pimpin Afganistan
Dari sisi kesehatan, kesempatan Muhammad Razan yang berusia dua tahun bulan ini, hanya 30 persen untuk bertahan hidup ketika peristiwa itu terjadi. Dia menjadi korban pecahan peluru yang menembus tubuhnya.
Dalam peristiwa itu, kakek dan ayah Muhammad Raza, sama-sama meninggal. Kakeknya Sultan (48) yang tinggal di Inggris dan ayahnya Miraj (22), termasuk di antara 182 orang yang tewas.
Ibunya, Basbibi (19), selamat dalam peristiwa tersebut. Basbibi sudah lebih dulu naik penerbangan Angkatan Udara Inggris (RAF) ke Dubai sebelum peristiwa bom bunuh diri itu terjadi.
Baca Juga: Kisah Pilu Calon Bintang Dunia yang Terkatung-katung di Afganistan
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel menjamin akan memberi izin kepada Muhammad Raza dan keluarga dekatnya untuk tinggal di Inggris. Tak hanya Muhammad Raza, tapi juga adiknya Kalsum yang baru berusia lima bulan.
Artikel Terkait
PTM Bikin Ngeri Orang Tua di Inggris, di Indonesia Malah Senang
Tambang Kematian Rostov dengan 3.500 Mayat Bukti Kekejaman Nazi di Rusia Ditemukan
Tak Ada Kematian Akibat Miokarditis Setelah Vaksin Pfizer di AS
Taliban Bakal Dapat Pengakuan dari Uni Eropa, Tapi Syaratnya...
Keren! Di Negara Ini Varian Delta Bak 'Macan Ompong', Hanya 28 Kasus Terkonfirmasi
Italia Wajibkan Vaksinasi Covid-19 bagi Semua Orang