INILAHKORAN, Bandung-Otoritas Palestina pada Minggu (7/11) mengecam penolakan pembukaan kembali konsulat Amerika Serikat di Yerusalem Timur oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
"Tidak ada tempat bagi konsulat Amerika untuk melayani warga Palestina di Yerusalem," kata Bennett pada Sabtu (6/11) malam.
Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein al-Sheikh mengatakan pernyataan Bennett itu "menjadi sebuah tantangan baru bagi pemerintahan Presiden Joe Biden yang berulang kali mengumumkan niatnya untuk membuka konsulat di Yerusalem Timur."
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina melalui pernyataan menyebutkan bahwa pernyataan Bennett tersebut merupakan "sebuah tantangan terang-terangan terhadap keputusan dan kebijakan pemerintah AS."
Pada Mei 2018, pemerintah AS memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem dan pada Oktober tahun yang sama mantan menteri luar negeri AS Mike Pompeo menyatukan konsulat AS di Yerusalem Timur dengan kedutaan besarnya di kota tersebut.
Setahun kemudian pada Maret 2019, konsulat AS tutup dan tidak lagi melayani warga Palestina.
Pada Mei tahun ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bahwa Washington berniat membuka kembali konsulatnya di Yerusalem Timur dan melanjutkan bantuan finansial bagi Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).***
Artikel Terkait
Ridwan Kamil Serahkan Bantuan Masyarakat Jabar Senilai Rp1,5 M bagi Rakyat Palestina
Ini Cara Persib Yakinkan Gelandang Palestina Bermain di Indonesia
Kota Bandung Berikan Bantuan Rp 416 Juta Kepada Palestina
Kota Bandung Berikan Bantuan Rp 416 Juta Kepada Palestina
Messi dan Kisah Utang 17 Tahun Pemain Berdarah Palestina
Pasukan Israel tembak mati anak Palestina 12 tahun
Cetak Brace untuk Persib, Mohammed Rashid Sampaikan Pesan Perdamaian Palestina
Biadab! Tentara Israel Bunuh Empat Warga Palestina di Tepi Barat
Israel Tolak Solusi Dua Negara, Palestina Akan Tempuh Opsi Ini
Pelajaran dari Kisah Nabi: Jihad-jihad Rasulullah di Bumi Palestina