Karena penguin itu tidak berenang ke laut, Singh khawatir hewan tersebut bisa menjadi target binatang predator di pantai. Singh lantas memanggil para penyelamat penguin.
Baca Juga: Baru Pensiun Usai Balapan di Valencia, Valentino Rossi Sudah Kangen Mengaspal Lagi...
“Kami tidak mau penguin itu berada di dalam perut anjing atau kucing,” cetusnya.
Singh akhirnya dapat menghubungi Thomas Stracke, sosok yang merawat penguin di sebelah selatan Selandia Baru selama 10 tahun.
Stracke terkejut ketika mendapati bahwa penguin itu jenis Adelie, spesies yang hanya hidup di kawasan Antartika.
Baca juga Lini MacBook Pro Baru Hadir dengan Chip Lebih Kuat M1 Pro dan M1 Max
Stracke, bersama seorang dokter hewan, kemudian menyelamatkan Pingu.
Dehidrasi
Serangkaian tes darah yang dilakukan terhadap Pingu menunjukkan bobot tubuh penguin tersebut sedikit kurang dan mengalami dehidrasi.
Pingu lalu diberikan cairan dan makanan melalui selang khusus.
Begitu kondisinya segar bugar, Pingu akan dilepaskan ke sebuah pantai di Semenanjung Banks yang tidak ada anjing berkeliaran.
Artikel Terkait
Virus Corona Masih Ada, Australia dan Selandia Baru Masih Berhati-hati
Setelah Australia dan Nigeria, Kota Bandung Tembus Ekspor Ke Selandia Baru
Resmi Batal! Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2020 di Selandia Baru
Selandia Baru Akan Akhiri Lockdown di Kota Terbesar pada Minggu
Teknologi Selandia Baru Siap Dukung Operasi Manufaktur Mamin Indonesia
Balon Udara Panas Lukai 11 Orang di Selandia Baru
Olimpiade Tokyo 2020, Selandia Baru Lolos ke Perempat Final
Ada 33 Kasus Baru Varian Delta, Selandia Baru Tetap Kunci Ketat Auckland
Satu Mitra di Five Eyes, tapi Selandia Baru Larang Kapal Selam Nuklir Australia, Kenapa?
Selandia Baru Vaksin 2,5 Persen Populasinya dalam Sehari