INILAHKORAN, Bandung - Kepala Eksekutif pembuat obat Moderna di Amerika Serikat (AS), Stephane Bancel memperkirakan bahwa vaksin yang ada saat ini akan kurang efektif melawan varian Omicron.
Stephane Bancel mengatakan waktu dua minggu untuk mendapatkan data tentang bagaimana kinerja vaksin yang ada terhadap varian baru Covid-19 tersebut.
"Saya pikir tingkat keefektifan (vaksin) akan sama dengan Delta, tetapi tidak," ujarnya dikutip Inilahkoran dari The Guardian, Rabu 1 Desember 2021.
Baca Juga: Setelah Delta Muncul Omicron, Ilmuwan: Virus Akan Terus Bermutasi, Corona itu Pintar!
Sementara itu, Kepala eksekutif dan salah satu pendiri mitra vaksin Pfizer Jerman, BioNTech, Ugur Ahin mengatakan kemungkinan besar orang yang telah divaksin memiliki perlindungan substansial terhadap penyakit parah yang disebabkan Omicron.
“Menurut saya, tidak ada alasan untuk khawatir. Satu-satunya hal yang membuat saya khawatir saat ini adalah kenyataan bahwa ada orang yang belum divaksinasi sama sekali," ujarnya.
Di sisi lain, Universitas Oxford, yang membuat vaksin AstraZeneca, mengatakan pihaknya akan mengevaluasi implikasi dari munculnya Omicroan untuk kekebalan tubuh secara hati-hati.
Baca Juga: Warga Bandung Raya Waspada! Hujan Angin dan Petir Berpotensi Terjadi Hari Ini
"Meskipun munculnya varian baru selama setahun terakhir, vaksin terus memberikan perlindungan yang sangat tinggi terhadap penyakit parah dan sejauh ini tidak ada bukti bahwa Omicron berbeda (dengan varian lain)," kata pihak Oxford.
Artikel Terkait
Imbas Munculnya Varian Omicron Covid-19, Duel Young Boys vs MU Dipindahkan
Omicron Lebih Ganas dari Varian Delta! Bisa Jadi Kebal Vaksinasi Kata Epidemiologi Defriman Djafri
Ini Gelaja-gejala Terpapar Varian Omicron Covid-19, Risiko Kematian Jauh Lebih Tinggi?
WHO Temukan Virus B.1.1.529 Covid-19 Varian Omicron di Afrika Selatan, Lebih Menyeramkan dari Varian Delta?
Cara Efektif Tak Terpapar Varian Omicron! Tempuh Langkah-langkahnya Ini Sesuai Rekomendasi WHO