INILAHKORAN-Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan rumah-rumah sakit harus segera menambah ketersediaan ranjang dan sumber daya untuk merawat para pasien COVID-19 ketika infeksi serius di negara itu hampir mencetak rekor.
"Selama setahun terakhir ini, kami bersiap menghadapi penambahan pasien dengan meningkatkan hampir dua kali lipat jumlah tempat tidur untuk merawat para pasien virus corona dan memperluas perawatan di rumah, tapi itu tidak cukup," kata juru bicara Moon, Park Kyung-mee, yang mengutip pernyataan sang presiden.
Pihak berwenang, sementara itu, kembali memberlakukan aturan ketat pembatasan sosial pekan ini, yaitu satu hingga 1,5 bulan setelah melonggarkannya melalui penerapan kebijakan "hidup bersama COVID-19".
Baca Juga: Pria di Jakarta Sodomi Anak Usia 7 Tahun, Komisioner KPAI: Pelaku Punyai Orientasi Terhadap Anak
Keputusan untuk mengembalikan aturan ketat itu diambil karena sistem medis negara itu kewalahan akibat lonjakan infeksi harian dan kasus serius.
Selama akhir pekan lalu, tingkat keterisian ranjang di unit perawatan intensif bagi pasien COVID-19 mencapai 88 persen di Seoul dan lebih dari 79 persen di seluruh negeri, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA).
Angka tersebut melampaui ambang batas 75 persen, yang dikatakan badan kesehatan akan memicu pemberlakuan langkah-langkah darurat.
Baca Juga: Sedang Tayang! Ini Link live streaming Ikatan Cinta Senin 20 Desember 2021
Ketika berbicara dalam pertemuan dengan para pembantunya, Presiden Moon mendesak rumah-rumah sakit umum, terutama di wilayah Seoul yang paling parah dilanda COVID-19, agar menyisihkan lebih banyak sumber daya untuk menangani kasus-kasus serius.
Moon juga meminta rumah-rumah sakit swasta serta para petugas medis untuk meningkatkan kemampuan perawatan.
Jumlah dokter dan personel yang ditugaskan untuk menangani perawatan pasien virus corona akan ditambah, katanya.
Baca Juga: Inilah Lima Kegiatan Outdoor Paling Trending Selama 2021
KDCA pada Minggu tengah malam melaporkan 5.318 infeksi COVID-19 dan 54 kematian sehingga total kasus menjadi 570.414 orang dan yang kehilangan kehilangan nyawa sebanyak 4.776 orang sejak pandemi tersebut mulai melanda di Korsel.***
Artikel Terkait
PKK Jabar-DKI Siap Berkolaborasi Mengenai Ide-ide Kreatif
Trending 1 di YouTube Music, Ini Lirik Lagu ‘Yang Terdalam’ - NOAH
Pasangan Suami Istri Tewas Usai Lompat dari Lantai Enam Hotel Kawasan Puncak
Luhut Kecam Orang Kaya Pengen Karantina Gratis Usai Pulang dari Luar Negeri
Trending 1 di YouTube, Ini Lirik Lagu ‘Dulu’ – Danar Widianto X Factor Indonesia
Inilah Lima Kegiatan Outdoor Paling Trending Selama 2021
Selebgram Bertarif Rp25 Juta Sekali Kencan Itu Jadi Korban, Bukan Tersangka
Seorang Pria di Jakarta Sodomi Anak Usia 7 Tahun, Korban Diiming-imingi Jam Tangan
Pria di Jakarta Sodomi Anak Usia 7 Tahun, Komisioner KPAI: Pelaku Punyai Orientasi Terhadap Anak
Sedang Tayang! Ini Link live streaming Ikatan Cinta Senin 20 Desember 2021