INILAHKORAN, Bandung – Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya mengapresiasi rencana pemerintah pusat yang akan mengizinkan penyelenggaraan kegiatan besar, sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Tetapi dengan syarat yang harus dipenuhi, sebelum gelaran tersebut dilaksanakan. Salah satunya kata dia, adalah dengan berkomunikasi dan koordinasi, serta mengikuti arahan dari Satuan Gugus Tugas (Satgas) pengendalian pandemi Covid-19 yang ada di daerah masing-masing.
“Ini berita gembira dan perlu diapresiasi, untuk menggerakkan perekonomian nasional kita. Tapi dalam sistem sekarang masih ada gugus tugas tentang perizinan dalam situasi Covid-19. Secara faktual, harus betul-betul pihak penyelenggara berkomunikasi dengan gugus tugas yang ada, supaya kita tidak kecolongan lagi,” ujar Abdul Hadi kepada INILAH, Kamis, 30 September 2021
Baca Juga: Ketua KPP Jabar Dukung Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perempuan di Era Digitalisasi
Dia mengingatkan, belum lama ini seluruh negara termasuk Indonesia sempat diterpa badai pandemi yang sangat mengkhawatirkan. Rencana Indonesia untuk menggelar Pendidikan Tatap Muka (PTM) pada Juli lalu sirna, lantaran melonjaknya jumlah pasien Covid-19. Bahkan jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) hampir menyentuh angka 100 persen keterisiannya, oleh pasien yang terpapar.
“Contoh kayak Piala Eropa kemarin. Habis mengelar pertandingan, angka pasien terpapar meningkat. Sementara di kita, kita semua mungkin masih ingat beberapa bulan lalu. Ketika kita sudah siap untuk PTM, tiba-tiba angka naik diluar bayangan kita. BOR hampir 100 persen, dengan waktunya sangat sebentar sekali antara kita lengah dengan kejadian ini,” ucapnya.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Judicial Riview AD ART Tak Ada Manfaatnya, Anak Buah Yusril: Ada Agenda Apa Anda?
Belum lagi kata Abdul Hadi, terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Singapura pada saat ini. Dimana negara tetangga Indonesia tersebut mencatat kasus harian diatas dua ribu, melebihi infeksi harian di Indonesia beberapa waktu lalu. Dia pun meminta kepada pemerintah, untuk tetap waspada akan ancaman tersebut.
“Ada satu fakta yang penting saat ini. Sekarang Singapura rekor dengan jumlah kasus harian terbesar terpapar Covid-19. Apalagi Singapura ini ibaratnya depan pintu Indonesia. Lantaran tidak bisa semua kontrol, ini perlu jadi perhatian kita jangan sampai ketularan. Kita harus belajar, bahwa penyebaran Covid-19 ini tergantung interaksi orang. Jadi harus ada upaya terus terhadap protokol kesehatan, supaya tidak menularkan,” jelasnya.
Artikel Terkait
DPRD Jabar Bersyukur Sekolah Bisa Gelar PTM dengan Prokes Covid-19 Ketat
DPRD Jabar Harap Revitalisasi Sungai Kalimalang Bermanfaat Bagi Masyarakat
DPRD Jabar Minta Kompetensi Program Kesehatan Ditingkatkan
DPRD Jabar Harap Olahraga Teqball Segera Menjadi Anggota KONI
DPRD Jabar Harap Pemerintah Pusat Segera Buka Keran DOB
DPRD Jabar Minta Aplikasi TRK dan K-Mob Bagi ASN Berjalan Maksimal
Pilkades 2021 Ditunda, DPRD Jabar Harap Calon Kades Tidak Jor-joran
Angggaran PBI BPJS Kesehatan Disorot Dewan, Proses Pencairannya yang Jadi Masalah
Cermati Vaksinasi di Jabar, Anggota DPRD Abdul Hadi Wijaya Prediksikan Herd Immuniry Baru Terbentuk Mei 2022
Ketua KPP Jabar Dukung Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perempuan di Era Digitalisasi