INILAHKORAN, Bandung-Mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra angkat biacara terkait pernyataan konstroversi Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Yaqut yang mengatakan Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU itu menimbulkan kegaduhan publik hingga memunculkan #PecatYaqut di media sosial Twitter.
Yusril mengatakan pernyataan Yaqut itu hanya membuat gaduh. Dia menyebut ucapan Yaqut ditak bermanfaat sama sekali bagi kemaslahatan umat.
"Ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas tentang Kemeng bukan "hadiah" kepada umat Islam pada umumnya, tetapi hadiah khusus untuk NU hanya bikin gaduh saja. Ucapan seperti itu tidak ada manfaatnya bagi kemaslahatan umat Islam dari ormas manapun juga," cuit Yusril di akun twitternya.
Baca Juga: Heboh Nama Jalan Kemal Attaturk, Yusril: Akibat dari Permintaan Pemerintah RI
Ketum Partai Bulan Bintang itu menilai pernyataan Yaqut bisa mengganggu kerukunan internal umat beragama.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa tugas Kementerian Agama seharusnya menjaga kerukunan internal dan antar umat beragama.
"Kalau kita gunakan istilah zaman Orde Baru dulu, ucapan Menag itu dapat mengganggu kerukunan internal umat beragama. Padahal salah satu tugas Kementerian Agama adalah menjaga dan memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama," ucap Yusril.
Baca Juga: Komentari Yusril Ajukan Judicial Riview AD/ART ke MA, Feri Amsari: Aneh Betul Dunia Tata Negara Kita
Yusril menerangkan bahwa keberadaan Kementerian Agama bukanlah hadiah dari siapa pun. Menurutnya lembaga ini hadir sebagai konsekuensi logis dari negara yang berdasar pancasila ini.
"Bagi saya yang mempelajari hukum tatanegara dan sejarah ketatanegaraan RI, keberadaan Kementerian Agama itu bukanlah "hadiah" dari siapapun. Keberadaan Kementerian Agama itu adalah konsekuensi logis dari negara berdasarkan Pancasila yang kita sepakati bersama," terangnya.*** (Yosep Saepul Ramdan)
Artikel Terkait
Mahfud MD Sebut Judicial Riview AD ART Tak Ada Manfaatnya, Anak Buah Yusril: Ada Agenda Apa Anda?
Menkopolhukam Sebut Uji Materi Yusril Gak Ada Gunanya, Fahri Hamzah: Pak Moeldoko dan Prof Mahfud yang Kompak
Mahfud MD Sebut Tak Ada Guna Uji AD/ART Partai, Yusril: Pemerintah Sebaiknya Netral
Telak! Tanggapi Pernyataan Mahfud MD, Ini Jawaban Lengkap Yusril
Sebut Tak Pantas Secara Etika, Mantan Keua MK Sindir Yusril Gugat AD/ART Partai Demokrat?
Gara-gara Partai Demokrat, Jimly dan Yusril Saling Sindir
Kader Demokrat Ragukan Intelektualitas Ketum PBB, Wasekjen: SBY Baca Pidato yang Didraf Yusril
Dituding Tak Dalami Filsafat Hukum, Zainal Arifin Ajak Yusril Debat
Komentari Yusril Ajukan Judicial Riview AD/ART ke MA, Feri Amsari: Aneh Betul Dunia Tata Negara Kita
Heboh Nama Jalan Kemal Attaturk, Yusril: Akibat dari Permintaan Pemerintah RI