Antisipasi Gelombang Ketiga, Perusahaan Korea Salurkan Peralatan Medis untuk Penanganan Covid-19 di Indonesia

INILAHKORAN, Bandung - KT&G, perusahaan global yang berkantor pusat di Korea menyalurkan bantuan peralatan medis ke Kementerian Kesehatan. Bantuan itu sebagai dukungan penanganan Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia.

Chief Global Headquarter KT&G Jaeyoung Cho mengatakan, penyaluran bantuan dilakukan melalui kerja sama yang terjalin dengan pemerintah Indonesia dan Korea Trade-Investment Promotion Agency (Kotra). Kotra mendorong perusahaan Korea agar menyediakan peralatan medis berupa generator oksigen untuk Indonesia sebagai mitra penting dalam kerja sama perdagangan dan ekonomi.

Menurutnya, bantuan yang diserahkan KT&G itu berupa 10 generator oksigen dan masker KF94 untuk fasilitas layanan kesehatan di Indonesia. Bantuan tersebut bernilai US$130 ribu atau setara dengan Rp1,9 miliar.

Baca Juga: Enggan Gelombang Ketiga Kejadian, Ade Yasin Bakal Ketatkan Aturan PPKM pada Liburan Nataru Nanti

"KT&G terus menyediakan bantuan yang mendukung penanganan Covid-19 dan mengantisipasi gelombang ketiga pandemi di Indonesia sebagai wilayah operasional perusahaan," kata Jaeyoung Cho dalam rilis yang diterima, Rabu 3 November 2021.

Dia menuturkan, pada Mei 2020 KT&G menyalurkan alat diagnostik Covid-19 senilai US$90 ribu atau setara dengan Rp1,2 miliar kepada pemerintah Indonesia. Bantuan ini diberikan mengingat keterbatasan alat-alat medis seperti alat diagnostik dan alat pelindung diri akibat tingginya penyebaran Covid-19 ketika itu.

KT&G membeli peralatan diagnostik dari Korea dan mengirimnya ke Indonesia. Selanjutnya, anak usaha KT&G di Indonesia secara langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan yang diserahkan KT&G terdiri atas alat diagnostik Covid-19 buatan Korea yang telah diakui secara internasional dan mampu mendiagnosis 6.300 orang.

Baca Juga: Begini Strategi Kota Bandung Halau Gelombang Ketiga Covid-19

Di sisi lain, KT&G berkontribusi mengatasi krisis melalui program yang mendukung tenaga kesehatan di Indonesia, bantuan ginseng merah Korea, dan mendirikan pusat pelatihan kejuruan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat rentan.