INILAHKORAN, Bandung – Dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut tidak ada istilah koalisi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan sistem ketatanegaraan Indonesia menganut sistem presidensial.
Hal ini diungkapkan, Megawati dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP Tahun 2021, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk K-Popers! Spotify punya situs khusus bahas dunia K-pop
Megawati Soekarnoputri mengaku bingung dengan banyak politikus dan publik kerap menggunakan istilah koalisi.
"Kita sistemnya adalah presidensial, bukan sistem parlementer. Akibatnya kan saya suka bingung lho Bapak Presiden (Jokowi) kok bilang koalisi, koalisi, dan koalisi, tidak ada, tidak ada. Kalau kerja sama, yes," ucap Megawati.
Presiden ke-5 RI itu mengatakan istilah koalisi hanya dikenal di negara yang menganut sistem parlementer dalam pemilihan perdana menteri.
Baca Juga: Rayakan Hari Ayah dengan Kedua Anaknya, Justin Timberlake Disebut Jessica Biel Sosok Hebat!
Menurutnya di Indonesia tidak ada perdana menteri melainkan presiden. Dengan demikian, gabungan partai politik yang mengusung calon presiden (capres) lebih layak disebut kerja sama politik.
Artikel Terkait
Omongan Milenial Jangan Dimanja Jadi Viral, Ini Tanggapan Megawati
Risma Selalu Diberi Wejangan Megawati soal Politik Hijau
Megawati Canangkan Gerakan Budaya Siaga Bencana yang Diinisiasi BMKG
(Sikap Kami) Jangan Salahkan Megawati
Megawati-Prabowo Resmikan Patung Bung Karno
Membuka Rapat Paripurna, Puan Sapa Megawati dan SBY
Soroti Harga Bahan Pokok yang Alami Kenaikan, Megawati: Kok Klasik Amat Ya?
Sempat Buat Heboh, Dorce Gamalama Akhirnya Dapat Bantuan dari Jokowi dan Megawati Soekarnoputri
Dapat Gelar Profesor Kehormatan dari SIA, Megawati: Berarti Bagi Saya dan Keluarga Besar Soekarno
Ini Daftar Gelar Kehormatan Megawati, 9 Doktor dan 1 Profesor