INILAHKORAN, Bandung- Tindak pidana kekerasan anak di bawah umur yang menewaskan remaja berinisial NRW (15) di Kecamatan Nusaniwe Ambon, Kamis 9 Juni 2022 lalu hanya karena masalah sepele.
Korban sang remaja berinisial NRW itu dihabisi pelaku B (16) yang merupakan temannya sendiri.
Awalnya, pelaku menyuruh korban membeli kemasan namun ditolak. Dari sanalah, aksi keji itu dipicu.
Baca Juga: Anies Baswedan Tegaskan Pemprov DKI Enggan Memonopoli Pembangunan
"Awalnya korban bersama tiga rekan lainnya sedang duduk santai dan bermaksud membuat minuman kemasan, lalu pelaku menyuruh korban membelinya, sementara dua rekan lainnya pergi membeli es batu," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, Inspektur Polisi Dua Moyo Utomo, di Ambon, Rabu.
Karena menolak, B jadi emosi dan memukuli NRW berulang kali menggunakan kepalan tangan kanan dan kirinya mengenai kepala bagian belakang korban hingga tidak sadarkan diri.
Selanjutnya dua rekan yang baru kembali membeli es batu berusaha melerai tetapi korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri, meski pun ada upaya menggosokkan minyak kayu putih namun tidak menyadarkan korban.
Baca Juga: Kisah Mariano dan Mariana: Terlahir ke Dunia Bareng, Naik Haji pun Bersama
Ibu kandung NRW yang sementara berada di rumah kemudian didatangi teman-teman korban dan memberitahukan NRW telah dipukuli hingga pingsan.
"Setelah mengecek kondisi anaknya, ibu NRW mengaku tidak mendengar denyutan jantung korban sehingga bergegas ke rumah sakit, namun dokter menyatakan NRW sudah dalam kondisi meninggal dunia dan peristiwa ini langsung dilaporkan ke Mapolresta," jelas Utomo.
Artikel Terkait
Dua Bobotoh Tewas Dalam Pertandingan Di GBLA
Bobotoh Asal Cibaduyut yang Tewas Pada Pertandingan Persib vs Persebaya Sudah Tiba di Rumah Duka
Dua Bobotoh Tewas Terinjak Pasca Nonton Laga Panas Persib Vs Persebaya
Asep Tewas Terinjak dan Tertimpa Pagar Roboh
Dua Bobotoh Tewas di Laga Panas Persib Vs Persebaya, Wali Kota Bandung Sampaikan Duka Cita
Diduga Terlibat Urusan Asmara, Pria di Tangsel Tewas Gantung Diri
M Farhan : Insiden Bobotoh Tewas Jadi Momentum Introspeksi Panpel