INILAHKORAN, Cirebon – Bupati Cirebon Imron mengaku di daerah Pantura, khususnya Cirebon masih banyak perempuan yang menikah, tapi secara fisik dan mental masih belum siap. Faktor kemiskinan jadi penyebabnya.
Hal itu dikatakan Imron saat beraudiensi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) RI di Pendopo Bupati, Kamis 9 Desember 2021.
Pertemuan tersebut dihadiri Bupati Cirebon Imron, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kemenpppa Rohika Kurniadi, perwakilan United Nations Fund for Population Activities (UNFPA) Anjali Sen, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, dan sejumlah pejabat lainnya.
Baca Juga: Imron Berharap IMM Ikut Berperan Aktif Membantu Pemkab Cirebon
Dalam pertemuan tersebut, Imron mengaku masih banyak perempuan di Kabupaten Cirebon yang melakukan pernikahan, namun belum siap secara fisik dan mental, sehingga mengalami hal tidak diinginkan.
"Di Kabupaten Cirebon dan daerah pantura, perempuan khususnya, harus bisa menunda pernikahan. Jangan sampai paksakan anak belum siap nikah, nanti bisa menimbulkan masalah," kata Imron.
Tingginya angka pernikahan pada perempuan, lanjutnya, disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya kemiskinan. Imron berharap, program dari pemerintah pusat untuk perempuan bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga: Pemkab Rencanakan Pelantikan Hasil Pilwu Cirebon Akhir Tahun
"Pendekatan kepada perempuan, harus dilakukan lagi oleh perempuan, supaya lebih efektif. Intinya, pemerintah selalu berpihak kepada perempuan," ungkapnya.
Artikel Terkait
Terjerat Kasus Narkoba Lagi, Begini Kronologi Penangkapan Aktor Jeff Smith
Ternyata, Wali Kota Oded M Danial Sudah Tahu Kasus Guru Cabul Pesantren Bandung Sejak Mei
Razia Tempat Hiburan Malam, Seorang Pengunjung Karaoke di Bogor Kota Positif
Keras...Yana Mulyana: Guru Cabul Pesantren Bandung Itu Kebiri Saja!
Persiapkan Lahiran Lesti Kejora, Rizky Billar Berencana Sewa Satu Lantai Rumah Sakit
Soroti Kasus Novia Widyasari, Sonya Fatmala Sebut Bahaya Toxic Relationship
Nyali Pemerintah Akhirnya Muncul, Tiga Vila Ilegal di Puncak Rata dengan Tanah
Soal Keanehan Kasus Guru Cabul Pesantren Bandung, Polda Jabar Akui 'Sembunyikan'
HW Guru Cabul Pesantren di Bandung Jadikan 8 Bayi Alat Cari Sumbangan, Polda Jabar Beraksi Begini
Fakta Terbaru: Boarding School Cibiru Tempat Guru Cabul Pesantren Bandung Mengajar Ternyata Tak Punya Izin